Entah kenapa tiba-tiba mendapat inspirasi buat nulis tentang ini.
ini kali kedua gue berada atau "terjebak" dihubungan beda agama.
mungkin bukan terjebak ya,
karena sebenernya gue secara sadar dan sengaja memulai hubungan ini.
Dua kali pacaran beda agama, dengan orang yang berbeda tapi perasaan yang hampir sama.
Maksud perasaan yang hampir sama disini yaitu gue bener-bener yakin, bener-bener sayang, bener-bener nyaman, rasanya bener-bener gak mau nyari yang lain.
Loh trus kenapa sama yang pertama putus?
Karena beda agama itu, masuk kuliah gue gabung ke UKM KMK dimana gue berkumpul dengan teman-teman seagama gue, dan gue pun merasa hubungan gue itu salah, gak akan berakhir dengan sesuatu yang membahagiakan,. setelah gue putus, gue jadian sama yang seagama, tapi perasaan yang gue dapet bisa dibilang beda sampe berkali-kali gue ngelakuin kesalahan kedia dan akhirnya pun putus.
Sekarang gue pacaran sama Satrio,
awal kita pacaran gue gak pernah tau sejauh apa hubungan gue sama dia bakal berjalan
gak berharap apapun, gak pernah mimpi-mimpiin, ah pokoknya gue cuma suka sama dia dan dia juga gak terlihat serius banget jadi ya kita santai
Saat itu gue juga lagi males banget pacaran serius-serius yang akhirnya berujung putus juga.
tapi sekarang semua berubah setelah ada suatu kejadian yang bikin gue sadar
seperti apa sebenarnya dia ke gue, kayak gue baru liat bahwa gue salah
Dia serius, sayang dan percaya sama gue
Gue gak akan bahas tentang hubungan gue sama Satrio lebih dalem di entri ini.
Gue cuma pengen ngegambarin
Entah giimana Gue lebih nyaman ngejalanin hubungan bersama orang yang berbeda dengan gue.
disamping itu semua, gue terlahir dikeluarga dengan perbedaan agama didalamnya
yup, nyokap bokap gue beda agama tapi mereka menikah dan sampai bokap meninggal hubungan mereka masih baik-baik aja. gue lahir tumbuh dan berkembang di keluarga dengan toleransi yang tinggi, dan mungkin ini salah satu faktor yang ngebuat gue berpikir gak masalah pacaran sama orang yang berbeda dengan gue.
bukan karena gue mencontoh kedua orang tua gue, gue sadar sekarang gak mungkin nikah bea agama di Indonesia, tapi dengan tumbuh dikeluarga gue, gue berpikir bahwa sebenernya Tuhan kita tuh sama, ALLAH cuma agama nya aja yang beda, dan jalan "cerita" yang berbeda, tergantung kita yakin dan percaya sama "cerita" yang mana
Beberapa hari lalu, gue baca temen gue bilang
Pacaran beda agama, ujungnya kalo gak ganti pacar ya ganti TUHAN
bener-bener gak sepakat dan rasanya pengen langsung komen, tapi biarin aja lah semua orang kan punya pandangan masing-masing ya. menurut gue pribadi, pindah agama doesn't mean ganti Tuhan.
selain itu ada juga sahabat gue dari SMP juga bilang
Pacaran beda agama itu kayak bom waktu, tinggak nunggu waktu dia meledak
dia bilang gini pas banget waktu misa natalan, dan gue kayak dapet teguran gitu, karena gue langsung keinget sama yang sebelum Satrio ini, haha, tapi gue masih bahagia dan merasa aman sama Satrio, jadi ya udah gue jalanin sebaik-baiknya aja, kedepannya gimana Tuhan aja :)
awal pacaran juga mantan Satrio nyindir tentang pacaran beda agama yang menurut dia itu
ujian lebih setia sama Tuhannya atau sama manusia. (kalo gak salah inget)
kalo itu sama sekali gak gue peduliin, dan cuma gue ketawain apalagi itu dia bilangnya awal-awal pacaran, bebas terserah Satrio mau dipusingin atau gak.
oh iya, ini hanya pendapat dan pandangan gue ya, kalo salah saya minta maaf
You know what, there's always unconditional love for unconditional love. If you feel in love and you really2 happy with it, just do everything that make your love would never die. Don't hurt people just bcs they have different faith. You have to fight and stand to save your happiness, no matter what.
BalasHapusReligion is a product of human. I dont really feel better for being in some religion. But, I do believe in God.
kok terharu ya :""""""
HapusSorry for everything i have done to you :""
haha. its okay. as my fav song says :
Hapus"We all make mistakes. Here's your Lifeline."
Hehe... God Bless You...